Soalnya kawasan tersebut, mulai dari sisi jalan sampai ke badan jalan (pasar hitam…red), sudah dikuasai PKL, bahkan pedagang ikan basahpun sudah menjajakan dagangannya di luar Pusat Pasar Berastagi, tepatnya di persimpangan Jalan Perniagaan/Jalan Pasar Berastagi.
Begitu juga dengan PKL lainnya, mereka terus mengasak sampai ke badan jalan. Sehingga pasar hitam yang dulunya lebar dan nyaman untuk tempat memarkirkan kendaraan bermotor bagi pengunjung pasar tradisional Berastagi.
Tetapi kini tempat parkir kendaraan umum/pribadi sudah tidak ada lagi. Semua Itu dikarenakan kawasan tersebut dikuasai PKL.
Seperti yang diucapkan Nande Riska br Tarigan (58) warga jalan udara Berastagi, “Untuk berjalan kaki saja susah, karena para pedagang berjualan di tengah badan jalan, di jalan penghasilan ini benar – benar dipadati pedagang, kami yang ingin berbelanja dan lewat dari jalan ini merasa tidak nyaman karena kesal”, keluhnya kepada wartawan, Minggu 17 Desember 2023, pukul 11
55 WIB di Berastagi.
Lanjutnya, pencopetpun sudah berkeliaran dilokasi padat pedagang ini, “Saya ketahui ada seorang ibu menangis karena kehilangan dompetnya saat hendak berbelanja”, katanya.
Sementara itu, MS.Tarigan (65) warga Lingkungan pasar tradisional Berastagi, menjelaskan kepada wartawan bahwa saat ini pedagang kaki lima yang berdagang sampai ketengah badan jalan, benar – benar sangat mengganggu bagi pejalan kaki khususnya yang ingin berbelanja di pasar tradisional Berastagi.
“Dalam hal ini hendaknya pihak terkait dapat menertibkan pkl yang berdagang ditengah badan jalan itu. Agar kota wisata berastagi terlihat indah, bersih dan nyaman”, katanya.
Penulis: Roy Prawira Pandia