Informasi di dapat dari seorang warga yang tidak menyebutkan namanya, bahwa turap yang di bangun di parit besar Jalan hangtuah, salah satu bagian turap itu jebol di terjang air besar, yang di sebabkan oleh air hujan lebat beberapa hari yang lalu,tuturnya.
Dengan kejadian jebolnya bagian turap teŕsebut, diduga bahwa campuran atau takaran material dan besi tidaik sesuai dengan Bestek.
Adapun proyek turap Jalan Hangtuah Duri tersebut di kerjakan oleh, CV. Ardi Bina Sarana, dengan anggaran dari Pemkab Bengkalis, dengan Anggaran yang luar biasa sebesar 8,7 milyar lebih serta dengan masa kerja 135 hari kalender.
Sedangkan CV. Buhara Persada sebagai Konsultan pengawas diduga telah main mata.
Selain itu yang menyebabkan ambruknya bagian dinding turap tersebut karena tidak kuat menahan dorongan air besar yang datang menerjangnya.
Sungguh ironis bila suatu proyek sudah menyandang nama jelek, di karenakan pekerjaan yang sedang berlangasung sudah rusak sebelum mencapai tahap finishing.
Terlebih lagi proyek pembangunan turap di Jalan Hangtuh Duri itu terkait dengan Dinas Pekerjaan Umum.(PU) Mandau, itu dalam pembangunan turap tidak memasang papan anggaran APBD Bengkalis, yang seharusnya di pasang di lapangan kerja.
Selanjutnya adapun proyek pembangunan turap tersebut dalam pengerjaanya asal jadi saja, yang mana tidak sesuai dengan apa yang di harapkan oleh masyarakat.
Hal tersebut akan membuat masyarakat ketakutan, yang mana air parit besar yang mengalir dari pasar Duri hingga ke pematang Jalan Rangau itu sewaktu waktu akan membanjiri rumah mereka kembali.
Yang disebabkan karena kekuatan turap yang menahan air besar yang menerjangnya di kwatirkan tidak kuat menahan dorongan air tersebut.
Selain itu di tambah lagi dengan kejadian beberapa hari yang lalu, jebolnya bagian dinding turap yang sedang dalam pengerjaanya.
hal tersebut semakin menambah ketakutan masyarakat yang kwatir rumah mereka akan tergenang air lagi, bila terjadi kebanjiran.
Padahal Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang di kucurkan oleh Pemkab Bengkalis untuk pembangunan turap tersebut begitu besarnya.
Seperti yang di ketahui secara umum bahwa pembangunan suatu turap itu hendaklah berstandar nasional, yang mana selain takaran material yang di aduk sesuai dengan pembangunan turap tersebut dan kedua sisinya agak miring keluar, agar menjadi kuat dan kokoh
yang mana saat di konfirmasi narasumber mengatakan", pak ambruknya bagian dinding turap ini di sebabkan karena tidak kuat menahan dorongan air yang datang begitu besar sewaktu, terjadi hujan lebat pada hari senin yang lalu," ujarnya.
Terakhir, Pers juga melakukan konfirmasi lewat Chat Wa dengan pelaksana kontraktor pembangunan turap tersebut, yang akrab di panggil pak Riko.
Tapi sayang tidak mendapat tanggapan dan balasan chat sms dari Riko yang mana beliau tidak bersedia di konfirmasi.
Bila suatu pembangunan rusak sebelum mencapai tahap finishing sudah bisa pastikan, bahwa pekerjaan tersebut asal jadi saja serta berkwalitas rendah.
Itu sudah terbuki, dengan adanya bagian turap yang Ambruk di terjang air besar, sebelum pembangunan turap di parit besar Jalan Hangtuah itu mencapai tahap finishing.
(TMz)