Mandau, Lalulintaskriminalitas.com – Proyek Asal jadi, Harga nomor satu - mutu nomor sepatu, masih marak di Kabupaten Bengkalis, salah satu diantaranya Proyek pekerjaan Pembangunan Drainase diJalan Kayangan Gg.Danau RT.09 RW 07 Kelurahan Babussalam Kecamatan Mandau kabupaten Bengkalis. Meskipun sudah banyak naik di beberapa media tapi terkesan dianggap hanya angin lalu.
Saat dikonfirmasi kepada salah seorang Tukang di Proyek Drainase tersebut ia mengakui "proyek itu nyaris tertonggok diatas tanah karena upahnya murah dengan Volume : Panjang 133 m, Tinggi 1 lm Lebar 0.80 m, upah tukang hanya Rp.15.000.0O0 (Lima Belas Juta Rupiah) memang waktu itu mau diperdalam, saya minta upah 30. 000,0000 tapi si pemborong tidak mau, dia sanggup hanya Rp. 15 juta akhirnya sepakat Rp.15 juta tidak diperdalam lagi," ujarnya
Proyek dari Dinas Perumahan Permukiman Dan Pertanian (Perkim) Yang di anggan dari APBD kabupaten Bengkalis Rp.199.880.000 ( Seratus Sembilan Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah ) diduga proyek Drainase tersebut pindahan dari tempat lain ( alihkan).
Proyek Drainase dengan Konsultan Pelaksana CV. Makmur Raya terkesan asal jadi tersebut diduga proyek ditempat lain yang dialihkan ke Jalan Kayangan Gang Danau RT. 09/ RW 07 kelurahan Babussalam kecamatan Mandau dengan Volume Panjang 133m Panjang X Tinggi 1m, X 0,80m Lebar
Hal inilah yang membuat beberapa Masyarakat mengeluh karena tingginya Drainase tersebut, Sehingga tak jarang pula Air bekas pakai Masyarakat yang di buang dan dialirkan ke saluran pembuangan tidak bisa lancar bahkan air tersebut kembali masuk ke dalam Kamar Mandi Rumah mereka.
Mendapati adanya keluhan Masyarakat terkait pembangunan Drainase tersebut,Awak media pun langsung bergegas menuju lokasi pekerjaan untuk melakukan konfirmasi serta melihat langsung bangunan tersebut.
Sesampainya di lokasi kerja , awak media pun langsung menjumpai pekerja guna melakukan konfirmasi dan mengambil beberapa foto gambar fisik bangunan Drainase yang terlihat kurang Maksimal.
Saat dikonfirmasi terkait adanya laporan Masyarakat tentang tinggi nya bangunan Drainase tersebut pada hari selasa tanggal 10 Oktober 2022 , salah satu tukang yang mengaku bernama Pak Rahman menyebutkan bahwasanya permasalahan tersebut sudah pernah juga dibicarakan tetapi sudah selesai, Bahkan waktu itu beberapa awak media dan pihak Dinas juga datang tetapi sudah selesai ,” Ujarnya.
Beliau juga menjelaskan bahwasanya untuk kondisi visik tersebut akibat salah ukuran Mal dan nantinya akan di lakukan pinising, Selain itu kepada awak media Pak Rahman juga menyampaikan bahwasanya upah borongan kerja yang diterima nya sangatlah murah sekitar kurang lebih sekitar Rp . 15.000.000 ( Lima Belas Juta Rupiah) dari bapak Untung selaku pemborong awal .
Tak hanya itu saja saat awak media menayangkan gambar bestek pekerjaan, Beliau juga mengakui bahwasanya selama awal pekerjaan Drainase tersebut dirinya tidak pernah memegang gambar / bestek pekerjaan lantaran bestek tersebut dipegang oleh pemborong awal (Untung),” Ucapnya.
Hal ini tentunya sangatlah disayangkan, padahal seharusnya Kepala tukang ataupun pekerja yang ada dilapangan wajib memegang bestek / gambar rancangan pembangunan supaya tidak salah dalam pengerjaan.
Tak sampai disitu saja, Setelah sebelumnya mengambil beberapa gambar proyek ,Awak media pun menghubungi Bapak Untung Selaku pemborong awal guna melakukan konfirmasi
Kepada awak media saat dikonfirmasi melalui via selularnya pada hari Kamis 12 Oktober 2022 , Bapak Untung Selaku Pemborong awal menjelaskan bahwasanya proyek tersebut saat ini masih dalam pengerjaan dan nantinya akan ada perbaikan / pinising .
Dirinya juga menyebutkan bahwa memang benar untuk Gambar Bestek memang dia yang pegang bukannya pekerja dilapangan.
Beliau juga menyebutkan bahwa setiap hari dirinya juga datang memantau perkembangan pekerjaan tersebut.
” Saya setiap hari ke lokasi kok,tetapi ngak pasti jam nya , ” Ucapnya dalam telfon.
” Kalau untuk kondisi bangunan nantinya akan ada pinising ,tetapi kalau untuk pekerjaan yang dikerjakan saat jni saya rasa sudah sesuai dengan bestek ,” Ujarnya.
Dan terkait upah kerja borongan proyek tersebut saat ditanyakan beliau mengiyakan bahwasanya memang benar upah borongan kerja yang diberikan sekitar kurang lebih 15 juta rupiah,” Tutupnya.
Namun saat awak media meminta izin apakah bisa melihat bestek gambar pekerjaan tersebut, beliau mengiyakan dan mengatakan bahwasanya gambar tersebut besok akan dikirim nya melalui via WhatsApp.
Dimana sampai berita ini disiarkan gambar bestek tersebut tak kunjung juga dikirimkan oleh Pak Untung .
- SRI ISGINA HARTINI, ST Kepala UPT Perumahan dan Pengelolaan Utilitas Umum Kecamatan Mandau pada Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bengkalis Saat di konfirmasi melalui WAnya ia akan koordinasikan dulu nti saya kabari tapi sampai sekarang tidak ada jawaban
Sementara itu beberapa Masyarakat yang tak mau di publikasikan namanya saat dikonfirmasi oleh awak media berharap agar kiranya pihak Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui pihak terkait khususnya Dinas Perkim bisa kembali melakukan pengecekan ulang serta melakukan pengawasan langsung, Sehingga pengerjaan proyek tersebut bisa lebih baik lagi dan tidak terkesan asal – asalan .(Tim)