SINGKAWANG,lalulintaskriminalitas.com - Penyaluran bahan bakar bersubsidi solar di SPBU yang terletak di Jalan Ratu Sepudak Singkawang Utara menuai protes dari berbagai masyarakat, hal ini disampaikan oleh driver angkutan umum baik angkutan penumpang Sambas – Pontianak hingga driver jasa angkutan truk pengangkut barang dan jasa
Mendapat laporan dan aduan masyarakat kepada media, wartawan dari berbagai media menyambangi SPBU. Sesampainya tim di SPBU tersebut, memang banyak didapati keluhan dari masyarakat khususnya keluhan dari pada driver bus jalur angkutan Sambas – Pontianak kepada awak media gabungan saat di lokasi SPBU yang bernomor 64.791.19.
Para driver mengatakan kalau pihaknya cuma dikasi jatah solar bersubsidi tersebut hanya 80 ribu saja.
“Mana cukup Pak untuk jalur angkutan Sambas Pontianak,” ujar seorang driver bus kepada awak media pada tanggal 15 Agustus 2022.
“Jadi kami berharap, semoga jatah kami agar bisa ditambahkan sedikit lagi lah mengingat jarak tempuh kami Sambas – Pontianak dalam aktivitas rutinitas kami dalam mengais rezeki dalam bidang angkutan umum penumpang bukan lah jarak yang dekat, semoga keluhan kami ini bisa ditanggapi oleh pihak SPBU,” ujar driver bus kepada tim media global jurnalis penuh harap.
Sementara itu, di lokasi yang sama, Siswadi yang selakau Manager SPBU 64.791.19 menyambut baik kedatangan tim media global jurnalis. kepada tim awak media global jurnalis Siswadi mengatakan, “Terima kasih atas kedatangan Bapak-bapak semuanya terkait dengan pelayanan dan penyaluran BBM solar bersubsidi selama ini, menurut saya sudah kami lakukan dengan baik sesuai dengan prosedur (SOP),” katanya.
Lebih jauh pria yang biasa disapa Wadi ini juga mengatakan kalau dirinya tidak berani sembarangan dalam penyaluran BBM, baik itu penyaluran BBM bersubsidi maupun BBM pertalite.
“Kalaupun ada operator pihak kita dalam penyaluran BBM bersubsidi ke ken itu itu khusus untuk para nelayan itu semuanya menggunakan surat rekomendasi dalam hal ini surat rekomendasi dari dinas perikanan khususnya untuk para nelayan, dan jumlah yang diberikan kepada nelayan pun bervariasi tergantung jenis mesin dompeng yang digunakan oleh nelayan tersebut,” ujar Siswadi.
Siswadi selaku manajer SPBU juga membantah keras kalau pihaknya selama ini tidak menyalurkan BBM bersubsidi.
“Kami sudah sesuai dengan prosedur kata. Bahkan dengan tegas saya katakan, jika didapati ada anak buah saya ataupun operator saya yang di SPBU ini melakukan hal hal yang sifatnya merugikan masyarakat dalam melakukan penyaluran BBM bersubsidi, maka akan saya pecat tanpa ampun lagi,” tutupnya. (Joko)