Lalulintaskriminalitas.com, DURI–Guna meringankan penderitaan pengungsi Rohingya yang telah terusir dari negaranya oleh pasukan keamanan Myanmar,Bulan Sabit Merah Indonesia (BMSI) Bengkalis berinisiatif galang dana kemanusiaan secara spontan dari masyarakat.
Di hari pertama pengumpulan, Ahad (3/9) lalu bertempat di Han’s Cafe Duri Overhaul di himpun sebanyak Rp. 32 juta.
“ Dana yang terhimpun nanti akan diserahkan ke BSMI Pusat, Jakarta. Pendistribusian dana ini akan diatur BSMI Pusat. Sekarang kita fokus menggalang bantuan ke masyarakat, baik door to door, maupun lewat medsos,’’ ujar Pembina BSMI Kabupaten Bengkalis, dr. H. Fidel Fuadi Dt. Majobasa
Aksi penggalangan dana turut hadir Koordinator Regional BSMI Sumatera H. Abdul Gaffar, pengurus BSMI Kabupaten Bengkalis lainnya seperti dr. Efrianti, Ediyus dan sejumlah aktifis Islam diantaranya Ustad Khairul Umam bersama Henawan, H. Anharizal, H. Hadi Abdul Gani serta Jaringan Pemuda Masjid.
“ Sesama muslim itu bersaudara, walaupun berbeda bangsa, negara dan bahasa. Kita sangat prihatin melihat penderitaan saudara sesama Muslim di Rohingya, dibantai dengan keji, disiksa dan diusir dari kampung halamannya hingga mengungsi ke negara tetangga. Termasuk menyeberangi lautan menuju Aceh,’’ imbuh Fidel.
Penggalangan dana ini, lanjut Fidel akan berhenti ketika Rohingya sudah aman, tidak ada lagi Genosida yang dilakukan pemerintah Myanmar.
BSMI akan bergerak menemui KUA, P2A dan MUI Mandau serta ormas Islam untuk ikut serta menyampaikan kondisi penduduk Rohingya terkini, agar hati semua orang tergugah, peduli dan mendoakan supaya aksi kekerasan tersebut segera dihentikan.
"Kita mengutuk tindakan yang melampaui batas kemanusiaan, perilaku keji pihak keamanan Myanmar. Semua orang berhak mendapatkan hidup dengan tenang, memeluk agama sesuai dengan kepercayaannya. Upaya memusnahkan etnis Muslim Rohingya akan membangkitkan umat Muslim dunia. Ini bukan hanya persoalan agama, tapi juga kemanusiaan,’’ paparnya.
Ditambahkan H. Abdul Gaffar, pihaknya lebih mengarahkan dukungan kekuatan penggalangan dana ketimbang berorasi. Karena yang dibutuhkan para pengungsi Rohingya saat ini adalah makanan, minuman, pakaian layak dan obat-obatan.
"BSMI lebih kepada aksi nyata yang bisa dimanfaatkan para pengungsi. Di Langsa Aceh BSMI juga sudah punya posko untuk pengungsi Rohingya. Gerakan massif harus kita lakukan. Ini merupakan gerakan kemanusiaan. Kita juga menggencarkan menghimpun dana melalui grup medsos, mengajak para saudagar, investor dan para demawan untuk ikut membantu perjuangan ini. Penggalangan bantuan dilakukan secara transparan dan bertanggungjawab,’’ ulasnya. (DEW)